40 Ribu Warga NTB Alami Gangguan Jiwa Berat


Penderita gangguan kejiwaan tertinggi berada di Bima dengan prosentase 1,5 %.
Senin, 14 Desember 2009, 14:58 WIB
Amril Amarullah
Petugas Rumah Sakit Jiwa Solo membersihkan ruang pasien (Antara/ Akbar Nugroho Gumay)

VIVAnews — Sebanyak 40 ribu orang di NTB mengidap ganguan jiwa berat selama tiga tahun terakhir. Dengan demikian NTB berada diposisi ke lima sebagai provinsi yang penduduknya mengidap gangguan jiwa berat.

Sementara itu 12,8 % atau sekitar 480 ribu jiwa mengidap gangguan mental dan emosional. Rata-rata pengidap gangguan jiwa tersebut diderita usia produktif. Demikian dikatakan Kepala Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB dr. Elly Rosila Wijaya kepada wartawan di Mataram.

Menurutnya penderita gangguan kejiwaan tertinggi berada di Bima dengan prosentase 1,5 % dari jumlah penduduk di Bima. “Rata-rata warga NTB mengidap gangguan jiwa terselubung. Artinya banyak warga yang mengidap gangguan jiwa berat tapi enggan memeriksakan ke rumah sakit tapi malah ke paranormal,” kata Elly kepada wartawan di Mataram Senin 14 Desember 2009.

Lebih lanjut dia mengatakan, hingga saat ini jumlah pasien yang dirawat di RSJP NTB sebanyak 68 pasien.  Selama tahun 2009 jumlah pasien gangguan jiwa berat yang dirawat inap di RSJP NTB mencapai  852 orang dan yang dirawat jalan sebanyak 7524 orang.

Untuk mengatasi masalah itu, pihak RSJP NTB mengaktifkan kembali pelayanan extra mural atau pelayanan diluar rumah sakit. Pola pendekatan tersebut menurut Elly cukup efektif untuk mendeteksi penderita gangguan jiwa di masyarakat. Hingga September 2009 RSJP NTB sudah berkordinasi dengan 14 puskesmas di lima Kabupaten dan Kota di Pulau Lombok.

Mengenai penyebab gangguan jiwa menurut Elly dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya faktor terbesar adalah faktor ekonomi. Pasalnya 70 % pasien yang dirawat di RSJP NTB adalah pasien yang memiliki jamkesmas.Artinya rata-rata pengidap gangguan jiwa berat berasal dari masyarakat berperekonomian rendah.

“Selama ini jumlah penderita gangguan kejiwaan memang mengalami trend peningkatan, dibutuhkan kesadaran semua pihak untuk lebih terbuka dengan gangguan jiwa ini. Meski tidak mengakibatkan kematian,namun gangguan jiwa bisa mengakibatkan mati suri,”ujar Ely.

Laporan: Edy Gustan | Mataram

• VIVAnews

1 thoughts on “40 Ribu Warga NTB Alami Gangguan Jiwa Berat

Tinggalkan komentar